Selasa, 21 Desember 2021

Wanita Paling Cantik (1)

 

Istilah cantik tentu tidak asing di telinga wanita. Menjadi wanita yang cantik adalah impian setiap wanita dan idaman setiap lelaki. Namun, ada istilah yang berkembang sejak lama di masyarakat bahwa cantik itu relatif. Katanya, setiap lelaki memiliki definisi masing-masing mengenai wanita yang cantik. Istilah itu menjadi obat tenang bagi wanita-wanita yang terlanjur patah hati akibat stigmatisasi masyarakat yang berkembang, yaitu cantik adalah wanita yang berkulit putih, mulus, glowing, tinggi, kurus, tidak jerawatan, wajah tirus, hidung mancung, mata besar, buku mata lentik, leher jenjang, bibir seksi, payudara kencang, dsb.

Ya. Stigma itu pun kian merebak dan semakin eksis seiring bertambahnya iklan-iklan produk kecantikan di televisi maupun sosial media. Semuanya menawarkan kecantikan  yang seperti telah tersebut di atas.

Cantik itu relatif, dari segi fisik. Namun, cantik itu mutlak secara akhlak. Ya. Istilah inner beauty tentu sudah akrab pula di telinga kita ya salihah. Cantik dari dalam itu jauh lebih penting. Betapa banyak wanita yang secara fisik kelihatan cantik tapi gara-gara judes laki-laki jadi ogah. Banyak pula yang rupawan fisik tapi belum menutup auratnya bahkan tidak menjaga kehormatannya. Akhirnya, habis manis sepah dibuang. Laki-laki yang menodainya justru menikahi wanita lain yang terjaga kesuciannya. Nauzubillah. Miris memang. Lantas mau menyalahkan siapa? Jangan salahkan laki-laki sepenuhnya! Salahkan diri sendiri terlebih dulu. Mengapa bodoh? Mau memberi harta paling berharga pada yang bukan halal? Mengapa tidak menjaga kehormatanmu sebagai wanita? Mengapa tidak berusaha menjadi wanita salihah? Itu yang diperintahkan oleh Allah yang menciptakan kita. Bukan untuk disia-siakan. Bayangkan saja... Allah sudah menciptakan kita demikian rupa. Sudah fitrah kita sebagai perempuan untuk terjaga. Lebih banyak di rumah. Diam atau berkata yang bermanfaat. Tutup aurat dengan baik. Tak perlu menonjolkan diri karena memang harusnya tersembunyi. Perbanyak malu karena itu lebih menjaga. Namun, malu di tempatnya juga ya. Adakalanya kita harus berani mengambil sikap dalam kondisi tertentu. Intinya malu lah pada tempatnya.

Oh iya. Kembali ke topik utama.
Cantik itu mutlak. Mutlak secara fitrahnya sebagai perempuan. Tidak harus menjadi orang lain, karena karakter memang Allah ciptakan beraneka rupa. Khadijah beda karakter dengan Aisyah. Fatimah beda dengan Asma. Hafshah beda dengan Safiya. Zainab bintu Jahsy beda dengan Hindun. Namun, semuanya adalah wanita-wanita mulia sepanjang zaman. MasyaAllah.

Ngomong-ngomong soal para istri Nabi dan sahabiah. Ada yang tau gak gimana penampilan mereka dulu? Wajah mereka? Ada yang punya gambarnya? Ofcourse No.
Nah, tapi kok mereka bisa terkenal ya sampe sekarang?

Apa sih hebatnya mereka?
Apa mereka pemain filmyg terkenal?
Penyanyi mancanegara?
Desainer ternama?
Koki restauran bintang lima?
Personil grup penyanyi sekaligus penari?
Atau penulis buku best seller?
Bukan semua?

Mereka adalah wanita-wanita salihah sepanjang zaman.

Mereka mengukir sejarah dengan kebaikan akhlak, mencetak prestasi tertinggi yaitu generasi salih para sahabat yang MasyaAllah.

Mereka ikut berperang, mengobati syuhada, mereka tak takut disiksa, mereka tak memiliki fasilitas seperti sekarang tapi mereka ttp bisa berguna bagi umat. Mereka menjadi teladan bagi kita. Nama mereka akan ttp hidup meski mereka telah tiada sejak sekian lamanya.

...