KOPELMA Darussalam
(Kota Generasi Madani)
(Kota Generasi Madani)
Sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh telah
menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang istimewa. Staf pengajar serta
mahasiswa datang dari berbagai penjuru dunia. Tiga di antara warga negara yang
menjadi bagian dari sejarah tersebut adalah Turki, Iran, dan India.
Pelopor dari berdirinya pembanguna n di Aceh antara lain
Gubernur Ali Hasjmy, Letnan Kolonel H. Syamaun Ghaharu
dan Mayor T. Hamzah Bendahara. Hal tersebut didukung pula oleh para ulama, ,
cendikiawan, penguasa, dan para politisi lainnya yang bersepakat untuk
meletakkan dasar bagi pembangunan pendidikan daerah Aceh.
Pada 21 April 1958, Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA)
terbentuk dengan pimpinan Bupati M. Husen. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan
untuk mengadakan pembangunan dalam bidang rohani dan jasmani guna mewujudkan
kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat. Selanjutnya, YDKA dipimpin oleh
Gubernur Ali Hasjmy. Program yang disuduhkan antara lain:
a. Mendirikan perkampungan pelajar/mahasiswa di
ibukota provinsi dan setiap kota kabupaten dalam wilayah Aceh.
b. Mengusahakan berdirinya satu Universitas untuk
daerah Aceh.
Setahun kemudian, tepatnya pada 17 Agustus 1958, dilakukan
upacara peletakan batu pertama kota pelajar dan mahasiswa (KOPELMA) Darussalam
oleh Menteri Agama K.H. Mohd. Ilyas. kemudian diikuti dengan peletakan batu
pertama pembangunan gedung di Darussalam yang dilakukan oleh Menteri PDK Prof.
Dr. Priyono seminggu kemudian. Setahun kemudian,
dengan penuh rasa haru dan bangga, Presiden Soekarno resmi membuka Kota Pelajar dan
Mahasiswa Darussalam pada tanggal 2 September 1959.
Tak
ayal, hal itu menarik minat semua komponen rakyat Aceh untuk ikut mencurahkan
pikiran dan tenaga membangun Darussalam. Mimpi rakyat Aceh ternyata menjadi
kenyataan. Usaha dan doa terus dilakukan sehingga berdirilah Universitas Syiah
Kuala. Universitas
Syiah Kuala,. Universitas yang akrab disebut Unsyiah ini adalah perguruan
tinggi negeri ternama di Aceh. Syiah Kuala adalah nama yang diberikan oleh
seorang ulama Nusantara terkemuka bernama Tengku Abdur
Rauf As Singkili di abad XVI. Dengan
adanya Unsyiah, semakin sempurnalah keberadaan Kota Pelajar dan Mahasiswa
(Kopelma) Darussalam. Kampus “Jantong Hatee Rakyat Aceh” ini berjarak 8 km ke
arah timur Kota Banda Aceh, 22 km dari Bandara Sultan Iskandar Muda, serta 32
km dari Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya.
Hampir
seluruh mahasiswa di Aceh berbondong-bondong untuk mendapat tempat di jantung
hati rakyat Aceh ini. Tidak hanya penduduk Aceh asli. Warga daerah bahkan
negara lain juga banyak yang mengemban ilmu di sini. Beberapa di antara warga
yang bukan asli penduduk Aceh tersebut adalah Medan, Jakarta, Bandung, Irian
Jaya, hingga Turki.
Jika berjalan memasuki pintu gerbang KOPELMA Darussalam, maka akan kita rasakan
nuansa Kota Pelajar sejati. Tidak percaya? Silahkan dicoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar