Rabu, 30 April 2014


KOPELMA Darussalam
(Kota Generasi Madani)


Sejak masa pemerintahan  Sultan Iskandar MudaKerajaan Aceh telah menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang istimewa. Staf pengajar serta mahasiswa datang dari berbagai penjuru dunia. Tiga di antara warga negara yang menjadi bagian dari sejarah tersebut adalah TurkiIran, dan India

Pelopor dari berdirinya pembanguna n di Aceh antara lain Gubernur Ali Hasjmy, Letnan Kolonel H. Syamaun Ghaharu dan Mayor T. Hamzah Bendahara. Hal tersebut didukung pula oleh para ulama, , cendikiawan, penguasa, dan para politisi lainnya yang bersepakat untuk meletakkan dasar bagi pembangunan pendidikan daerah Aceh.

Pada 21 April 1958, Yayasan Dana Kesejahteraan Aceh (YDKA) terbentuk dengan pimpinan Bupati M. Husen. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan untuk mengadakan pembangunan dalam bidang rohani dan jasmani guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat. Selanjutnya, YDKA dipimpin oleh Gubernur Ali Hasjmy. Program yang disuduhkan antara lain:
a.       Mendirikan perkampungan pelajar/mahasiswa di ibukota provinsi dan setiap kota kabupaten dalam wilayah Aceh.
b.       Mengusahakan berdirinya satu Universitas untuk daerah Aceh.

Setahun kemudian, tepatnya pada 17 Agustus 1958, dilakukan upacara peletakan batu pertama kota pelajar dan mahasiswa (KOPELMA) Darussalam oleh Menteri Agama K.H. Mohd. Ilyas. kemudian diikuti dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung di Darussalam yang dilakukan oleh Menteri PDK Prof. Dr. Priyono seminggu kemudian. Setahun kemudian, dengan penuh rasa haru dan bangga, Presiden Soekarno resmi membuka Kota Pelajar dan Mahasiswa Darussalam pada tanggal 2 September 1959.

Tak ayal, hal itu menarik minat semua komponen rakyat Aceh untuk ikut mencurahkan pikiran dan tenaga membangun Darussalam. Mimpi rakyat Aceh ternyata menjadi kenyataan. Usaha dan doa terus dilakukan sehingga berdirilah Universitas Syiah Kuala. Universitas Syiah Kuala,. Universitas yang akrab disebut Unsyiah ini adalah perguruan tinggi negeri ternama di Aceh. Syiah Kuala adalah nama yang diberikan oleh seorang ulama Nusantara terkemuka bernama Tengku Abdur Rauf As Singkili di abad XVI. Dengan adanya Unsyiah, semakin sempurnalah keberadaan Kota Pelajar dan Mahasiswa (Kopelma) Darussalam. Kampus “Jantong Hatee Rakyat Aceh” ini berjarak 8 km ke arah timur Kota Banda Aceh, 22 km dari Bandara Sultan Iskandar Muda, serta 32 km dari Pelabuhan Malahayati di Krueng Raya. 
           
Hampir seluruh mahasiswa di Aceh berbondong-bondong untuk mendapat tempat di jantung hati rakyat Aceh ini. Tidak hanya penduduk Aceh asli. Warga daerah bahkan negara lain juga banyak yang mengemban ilmu di sini. Beberapa di antara warga yang bukan asli penduduk Aceh tersebut adalah Medan, Jakarta, Bandung, Irian Jaya, hingga Turki.

            Jika berjalan memasuki pintu gerbang KOPELMA Darussalam, maka akan kita rasakan nuansa Kota Pelajar sejati. Tidak percaya? Silahkan dicoba!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar