Rabu, 04 Februari 2015

Alarm Keras

Bismillahirrahmaniirahhim...

Sebelumnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa tulisan ini bukanlah sebuah narasi. Namun, bisa jadi suatu saat nanti tulisan ini dapat berubah wujud menjadi sebuah narasi. Tulisan ini juga bukan lah sebuah teks persuatif, namun bisa jadi ketika membacanya, Anda akan merasa tertarik untuk melakukan suatu hal. Tulisan ini bukan pula sebuah teks eksposisi prosedural, hanya saja mendekati karena merupakan poin-poin mencapai suatu hal yang dilakukan secara berututan. Hmm, lalu apakah ini terkait argumen atau deskripsi? Bisa jadi! Sebab, ini merupakan argumen dan gambaran diri seseorang yang ingin mencapai keinginannya. Selamat membaca!


Saya adalah anak tunggal dari Ibu dan Ayah yang sangat saya sayangi. Saya merantau untuk menimba ilmu di sebuah kota besar di Aceh. Alhamdulillah, keluarga besar sangat mendukung dan banyak membantu. Saat ini, usia saya 23 tahun. Sekitar 13 hari lagi saya akan diwisuda. Namun, apakah ini akhir segalanya? Tidak! Ini justru awal dari segalanya! Sangat banyak impian yang ingin saya capai. Dan, saya dengan tidak malu-malu akan mengungkapkannya di sini. Maksudnya apa? Jelas saya tidak mempunyai niatan untuk pamer. Saya justru akan menjadikan ini sebagai alarm keras agar saya selalu ingat akan impian saya. Dan lebih dari itu. Agar saya selalu berpacu, berusaha keras meraih impian saya!

1. Membawa Ayah dan Ibu ke Mekkah untuk naik haji
2. Menghafal Al-quran
3. Menjadi penulis yang menginspirasi
4. Mempunyai sebuah kemahiran memasak
5. Menjadi istri salihah dari suami salih dan ibu salihah bagi anak-anak salih/salihah

That's it! Tapi, walaupun hanya 5 poin tapi cara menempuhnya bukan hal mudah. Namun, tidak mudah bukan berarti tidak bisa. Semuanya akan mudah bila kita mempunyai niat dan tekad yang bulat. Apabila niat dan tekad sudah bulat, Bismillah...AllahummaPAKSAKAN! Maka mulailah! InsyaAllah semua akan menjadi nyata.  Aamiin Allahumma Aamiin. :) 

Jatuh bangun tentu akan hadir. Suatu waktu kita tentu akan berada pada titik jenuh pula. Hal antisipatif yang harus dilakukan adalah berbagi pada orang-orang yang dapat mengembalikan kita pada titik kembangkitan lagi. Berbagi tidak hanya dengan cara menemui orang secara langsung, juga dengan cara membaca biografi-biografi orang hebat-terutama ketika mereka berada pada titik 0. Atau bahkan, kita dapat membaca hikmah dari orang-orang hebat di sekeliling kita yang tanpa kita sadari mempunyai kisah hidup yang sangat dramatis dan penuh inspirasi. Bahkan binatang dan tumbuhan terkadang bisa memberi teladan yang baik bila kita mau sebentar saja bersatu dengan alam. 


The last, mohon doanya ya, manteman. Alarm keras ini akan senantiasa berbunyi sehingga impian saya dapat menjadi nyata!

2 komentar:

  1. daebak cut.... (y)
    perasaan pas bca kyak ada dinamite ddepan mata.... thanks cut.........

    BalasHapus
  2. Nice bukk! Smoga trcpai aminnn!!
    Jgn lupa knjgi jga my blog ya buk
    Hardvarduniversity.blogspot.com
    #slam pnerbgn

    BalasHapus