Aku kitab yang lusuh
ringkih di sudut debu
gumul dengan sepi
ciut dalam sisa harapan
yang sia
Aku tasbih yang rusak
terserak di lorong gelap
tertimpa bangkai
dikerubuni makhluk-makhluk lapar
Aku sajadah yang lembab
baring di lantai lumpur
genangan kering membusuk
menyeruak seisi ruangan
Aku genteng yang bocor
disengat surya
dipagut bayu hingga gigir
hujan sesekali mengobati luka
karat yang kian melebar
Aku jendela yang retak
sebagianku terserak di tanah
sebagian lain bebercak merah
tersentuh kulit si kumis berbulu
kala tengah berburu
Aku lantai yang lumpur
kerikil kecil
bangkai plastik
dedaun kering
ditinggal banjir yang singgah tahun lalu
Aku, cinta yang hilang
tertutup kepulan asap pabrik
terhalang tirai hedonis
tertelan pusaran materialis
Aku, kasih yang pupus
tergerus arus
tertelan virus
mampus
Lampriet, 16 September 2015
Cut Atthahirah, mahasiswa MPBSI Unsyiah, Pegiat FLP
Banda Aceh
Dimuat di Serambi Indonesia edisi 11 November 2015
Dimuat di Serambi Indonesia edisi 11 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar