Sabtu, 25 Juni 2016

" Tina Tinak tin tanaa dan Helka Hae kall Hehh Calll"

Terinspirasi dari blog sohib gue “Rumah Kedua Helka” yang berisi tentang sohib satunya lagi “Astina Riang Gembira”. Ya... emang sih, gak sebagus punya si dia (Helka). (Gue ini apa lah, cuma butiran nasi di piring-piring sisa orang makan). Tapi, gak apa lah. Yang pengen ditonjolin di sini adalah.... curahan isi hati sayaa... So, baca ni!!! Special for..

" Tina Tinak tin tanaa dan Helka Hae kall Hehh Call"




Setahun lalu, saat itu, gue ama Tina sama-sama urus keperluan sidang sarjana. Namun, Allah berkehendak lain. Tina harus menerima kenyataan bahwa ia harus bersabar menunggu hingga setahun ke depan. Alasannya tidak bisa saya paparkan di sini, tapi yang jelas, bukan kesalahan Tina sama sekali. Ada pihak lain yang tidak bertanggung jawab atas hal ini. Ah, ya sudahlah! Pahit getir Tina menjalani hari-hari yang berat, berjuang ke sana kemari, mengadu pada sesiapa yang kiranya dapat membantu. Ah, Tina, mungkin Allah memang punya waktu-Nya yang terbaik untukmu! Aku yakin, akan ada banyak hikmah di balik ini untuk Tina.

Dan, benarlah! Semua kesabaran terjawab sudah! Dalam waktu setahun, sangat banyak hikmah yang Tina petik. Ia mendapat kesempatan menjadi freelance di sebuah majalah kampus, sebuah Web Travel, dan juga Web Aceh. Ia juga mendapat kesempatan berkompetisi film documenter, menjadi asisten lab dan tetap mengajar mengaji seperti biasanya. Oiya, ia juga sempat kursus program Toefl bagus di kampusnya. Emm, apa lagi, ya? Banyak deh! Sebagai sohib, aku tentu lebih tau bahwa tulisan ini masih di kulit permukaan. Andai bisa, tulisan ini tentu akan lebih gereget lagi. Ada banyak hal yang membuatku selalu kagum pada gadis berwajah India ini. Jarang sekali kudengar ia mengeluh. Aku justru melihat semangatnya yang terus menyala-nyala walau kutahu ia sedang punya banyak masalah.





Beberapa hari jelang sidang, kami justru terlibat dalam masalah yang lagi-lagi membuat kami justru semakin dewasa. Aku yakin, masalah memang selalu menjadi bumbu penambah nikmat rasa. Ya, akhirnya, malam itu, aku dalam keadaan sadar mengirimkan pesan dengan air mata berlinang, “Cud sayang Tina…” hahahahaha. Kalau diingat sekarang jadi….. geli sendiri. Pasalnya, pada Helka pun aku enggak pernah mengatakan itu. Ya, mau gi mana lagi. Toh, persahabatan itu memang unik.

Emm, kalau yang satu,,, si Helka itu. Anaknya agak aneh. Dia begitu bersemangat mengoleksi buku-buku novel ternama. Dia lebih milih beli buku baru daripada baju baru. Namun, yaa gitu deh… terkadang kami sering dibuat sebal karena “S” nya yang tak kunjung selesai. Terkadang aku berpikir, mungkin dia belum mau cepat pulang kampung. Mungkin dia belum rela berpisah dari kami kami yang tak seberapa ini. Hahaha. But, she is nice girl. Dia selalu ada saat temannya butuh. Dia juga pendengar yang sangat baik. Walau dia tahu, yang gue omongin tu kadang gak penting, tapi, ya, dia dengerin aja gitu dengan ekspresi “seolah-olah tertarik”.  Ahahaha. 



So, dua cewek jomblo di atas ini, emang “mampu” dan “pantas” untuk dijadikan teman hidup…Eh, kok larinya ke situuuh ahhaha. Udah, ah! Ini nulis selepas semua tugas kuliah selesai… jadi, ya, eror-eror gitu mohon dimaklumi aja.  Editnya kapan-kapan aja ya… mau diposting cepet2… biar
dua bidadari ber-ransel itu cepat baca ini tulisan. Wassalamu’alaikum.
:D



3 komentar:

  1. Hahaha... gak kuat bacanya, btw makasih banget-banget ya cut... aku padamu... haha ngeli juga ya

    BalasHapus
  2. Cut sayang Tina dan seolah2 tertarik itu, wkwkwkwk haek kukhem..

    BalasHapus
  3. ahahahahahahaha

    #ketawaguling2 :D

    BalasHapus