Tak Kenal Maka Ta'aruf
Baiklah,
Dara, sejak kecil hobi bernyanyi. Keterampilan ini diperoleh dari nenek uyutnya
yang dulu adalah penyanyi tidak terkenal di kampungnya. Hal itu ternyata
terjadi pula pada Dara. Suaranya tak begitu dikenal. Masih lumayan uyutnya,
begitu-begitu dikenal sebagai seorang penyanyi, walau yang mengenal dapat dihitung
pake jempol. Nah, Dara? Yang tahu paling cuman cicak, kecoa, semut, atau Kak Ti
(Tikus) yang kebetulan lewat waktu dia lagi konser di kamar tidur atau kamar
mandi. Dengan dalih suara wanita adalah aurat, ia selalu enggan bila disuruh
menyanyi di depan teman-temannya yang semua adalah perempuan.
Ngomong-ngomong
soal teman, gini-gini, gadis berlesung cendrawasih ini punya banyak kawan.
Sahabatnya pun terbilang banyak, walau tidak sampai sepuluh. Ia patut bersyukur
memiliki banyak sahabat karena di luar sana, setau Dara banyak orang yang
bahkan menganggap sahabat itu tidak pernah ada. Itu sering ia lihat di
status-status facebook orang. Namun, walau banyak, sahabatnya ini mempunyai
masa produktif dan tidak. Ada yang sedang jauh di pulau seberang, ada yang di
luar kota. Itu lah sahabat-sahabat yang sedang tidak produktif. Terpisah jarak
dan waktu. Nah, kalau yang masih satu kota, belum tentu juga dikatakan
produktif. Hal itu dilihat lagi dari intensitas pertemuan. Ada yang sangat
sibuk sampe-sampe ga bisa ketemu lagi. Itu juga sedang tidak produktif. Begitu
aku Dara.
Oiya,
Dara ini kelahiran 2 Maret 1992. Ketahuan banget ya, usianya masih belia? Hehe.
Ya, papinya aja sampe sekarang masih nganggep dia kayak baby hui yang baru
lahir kemarin. Bayangin aja, jauh-jauh papinya datang dari pelosok Medan ke
Jakarta naik Honda Beat, demi
mengantar laptop baru. Syukur sang ibu, setia menemani di belakang walau
sesampainya di kost-an Dara, pantatnya hilang. Adiknya, si Lolo kemana? Tenang!
Dia ditemani kawan-kawan animenya! Sesuai slogan kebanggannya! Keep Calm! I
love Anime! Bedewe, adik Dara itu masih kelas tiga SMP. Yap, beda umur mereka
adalah 9:9x9! Dara akui, ia puas banget tidur ama ortu ampe umur 9 tahun. Ia
sempet mikir, kapan emak dan bapaknya sempet buat si Adek? Hem, mungkin saat
dia lagi tour ke Bali dalam mimpi. Maybe!
Dara
kini kuliah di UI, Fakultas Budaya, jurusan Sastra. Ia sedang menyelesaikan
skripsweetnya. Lihat lah! Dia udah nyaris di-dropout! Alasannya, judul skripshitnya gak menantang. Makanya,
satu-satunya jalan yang dapat membuat itu menjadi menantang adalah,
menyelesaikannya di ujung waktu! Ya! Dara memang selalu punya alasan untuk
menjaga arwahnya. But, gitu-gitu dia punya cita-cita mulia, menjadi seorang
guru yang menginspirasi banyak makhluk. Makanya, selain kuliah, dia juga
disibukkan dengan kegiatan mengajar serabutan. Ia senang tampil di depan.
Menurutnya, guru sama dengan selebriti dan motivator. Berdiri di hadapan siswa,
sama dengan berdiri di depan ribuan fans yang sedang menikmati aksinya. Ada
sensasi tersendiri yang tak dapat diungkap dengan rangkaian huruf, katanya.
Well,
mengenai pasangan, ia mengatakan, itu akan datang sendiri. Dia gak mau
dipusingkan dengan tetek bengek perasaan galau anak muda sekarang. Walau setiap
malam menjelang, di dalam sebuah kamar berukuran 3x3 tiga meter itu, dalam
kegelapan ruangan, seorang gadis sering berendam air matanya sendiri. “Huaaaa!
Maaaak! Bapakkk! Bertambah satu lagi adik letingku yang kawin! Laki-laki
pulaaak! Huhuhuaaaaa! Huaaaa! Hieeksss! Hoeeeks! Cuiih! Demikian suara aneh
yang kerap terdengar. Sementara di balik pintu kamar, beberapa pasang kuping
menempel. “Pantes, waktu kita bilang malam kemarin ada suara kuntilanak
terdengar, si Dapur selow-selow aja!”
“Iya!
Malah aku diceramahinnya. Dia bilang, ‘istighfar!
Kita ini manusia. Lebih mulia dari kuntilanak atau mamaknya. Jangan takut! Bah,
kita tuh harusnya cuma takut sama Allah!’ njeh, begitu katanya!”
ckckckc...huh
dasar @#$%^^
@#$%^^2#$%^^&
Begitu
lah Dara, pandai menyembunyikan perasaannya, walau ujung-ujungnya ketahuan dan
mendapat cibiran.
Namun,
walau Dara punya banyak keistimewaan seperti yang udah disebutkan di atas. Ia
tetap lah manusia biasa yang punya banyak kelemahan. Beberapa di antaranya, ia
tidak pernah sanggup menahan kentut ketika hendak keluar. Maka, dengan sigap
ketika itu terjadi, dia mengeluarkan sebuah botol parfum yang kemudian
disemprotkannya ke muka orang-orang yang dikentutinya. Selanjutnya, dia juga
paling malas mencatat catatan kuliah di kelas. Ada pun beberapa catatannya di
buku justru membuatnya sakit kepala lalu berujung demam tinggi ketika ia membacanya
lagi. Sebagai solusi, ia selalu merekam perkataan dosennya. Kadang, jika tak
puas, ia memfoto kopi catatan kawannya lalu dengan murah hati membagikannya ke
kawan-kawan lain yang juga ikutan tidak mencatat. Namun, walau Dara males
mencatat, dia termasuk mahasiswa yang paling dikenal oleh banyak dosennya. Ya,
dikenal sebagai mahasiswa yang paling telat datang, paling cepat keluar, dan
paling berantakan tulisannya ketika ujian. Terkadang dosennya pasrah memberikan
nilai karena tidak paham dengan apa yang ia tuliskan di kertas. Kelemahan lainnya adalah, Dara terlalu murah
hati. Ia paling tidak tega untuk tidak memberikan sedekah pada peminta-minta.
Maka, bila ada sepuluh peminta-minta yang datang , dia akan meladeninya. Tak
jarang, saat ia kehabisan uang receh untuk disumbangkan, maka ia meminjam uang
temannya lalu sering lupa untuk dikembalikan.
Ya.
Masih banyak kelemahan Dara. Namun, ia terus berusaha menjadi wanita muslimah
yang baik. Contohnya, ia senantiasa menutup auratnya. Walau kadang kaus kakinya
kotor semua dan dia hanya menemukan dua kaus kaki yang masing-masing kehilangan
pasangannya, maka ia tak segan menjodohkan keduanya dan memakainya ke
mana-mana. Paling-paling nanti, ada siswanya yang nyeletuk, “Ibu, kok kaus
kakinya belang” Atau kawan sekelas yang menyuruhnya untuk. “Dara, buka cepetan
tu kaus kaki! Malu-maluin ente!” Dan dia pun menjawab dengan tegas, “Maaf,
sobat, selama ente tidak memberikan kaus kaki baru untuk menggantikan kaus kaki
ini, ane gak akan buka. Kasian urat ane kelihatan sama mereka.” Mata Dara
terarah ke sekumpulan cowo ganteng di sudut sana. Sobatnya pun hanya dapat
mengurut dada mendengarnya.
Ya.
Sekian dulu kenalannya malam ini. Lain kali, insyaAllah akan kita nikmati bersama-sama
kisah-kisah seru Dara Puspita Rahma. Perempuan Muslim yang senantiasa berusaha
menjadi manusia lebih baik. Yeah, walau terkadang sedikit berlebihan dan
terkesan aneh. See you! J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar