Panggil aku dooong!
eeeeitsss, tunggu dulu!
sebelum baca cerita di bawah, kawan2
wajib tau dulu pemeran dan karakter tokoh di dalamnya. tujuannya adl, agar
ketika kawan2 baca critanya, muka kalian gak kelihatan aneh bin jelek gegara
muka ditekuk-tekuk, jidat dikerut-kerutin, mulut dmonyong2in, akibat
kebingungan sendiri gagal paham ama ceritanya nih.
oke tanpa bepanjang kali lebar sama
dengan luas, langsung aj y abaca:
dara punya satu gank sahabat dari
SMA, nama ganknya ialah…jeng jeng jeng…! 3PEN! yaaa! keren emang! arti dari
3PEN adl tiga perempuan keren, beken, dan sok paten. Nah, bener kan keren? Wong
ada kata-kata kerennya! hehehe. yaaaa, tapi entah apa sebabnya haters kami
mengartikan 3PEN itu sbg tiga perempuan pening. huh! maklum aja! namanya jg
haters! eh, tp sebenarnya, kami ga punya haters kok. itu julukan kami kasih utk
orang2 yg gak hormat ama kita2 aj sih. nah, selain dara yang kawan2 ud pd tau
sndiri doooong gimana perangainya, ada juga namanya Qanita, orangnya rada
tomboy, tapi kadang bisa kalem juga kayak lem. yaa intinya, dia bs sabar
dengarin cerewetannya si dara dan bisa juga menghibur Sireen yg pdiam. Kalo
Sireen, pendiam kalo depan org laen, di 3PEN sih udah lumayan banyak perubahan.
Mungkin energy positif Dara mulai tertular. walauuu tetap aja dia lebih sering
diomelin dan dijahilin ama kedua sobatnya itu, dia tetap bahagia. krn Cuma dua
sahabatnya itu yg bs ngertiin dy dan bs menghibur dy. kezaliman-kezaliman dara
dan qanita dy anggap sbg ungkapan rasa sayang mereka terhadapnya. hahaha.
sungguh mulia hati Sireen. luguuu, kalau kata Dara, lutung gunung. kalau kata
qanita lutung gurun. ckckck. kasiannn Sireen.
cerita:
Awalnya giliran
Dara. Ia pun menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan padanya. Setelah
ditimbang, ternyata lebih berat amal kebaikannya. Akhirnya, ia pun dimasukkan
ke syurga paling bawah, yakni syurga Khuldi. Betapa bahagia Dara kala itu. Tak
lama kemudian, tiba giliran Qanita. Ia pun diminta pula pertanggungjawaban atas
amal perbuatannya selama di dunia. Dan seperti biasa, dia tak bisa jauh dari
kakak tertua. Ia lantas dimasukkan ke syurga Khuldi setelah ditimbang amal
baiknya yang lebih berat. SubhanAllah.
Sireen, adik termuda. Ia pun akhirnya
mendapat giliran. Seluruh pertanyaan yang dilontarkan dijawab oleh empunya
perbuatan. Apa yang dibicarakan oleh mulut. Ke mana dilangkahkan kaki. Tangan
digunakan untuk apa. Telinga mendengar apa. Dan lain-lain. Semua telah dijawabnya
dengan jujur. Oleh karena itu, mana kala ia hendak berbohong tentang kejahilan
kakak pertama dan kedua 3PEN selama di dunia, ia tak mampu melakukannya.
Mulutnya terus saja menyerocos tentang perbuatan-perbuatan kakak-kakak 3PEN-nya
yang begitu sering mendhaliminya selama di dunia. Akhirnya, Dara dan Qanita pun
yang tengah asik dengan kenikmatan syurga ditransmigrasikan ke neraka. Dan, Sireen
pun dimasukkan ke syurga.
Hari terus berlalu.
Awalnya Sireen sangat menikmati kenikmatan syurga, bahkan hingga hari keempat
pun ia masih merasa bahagia. Bagaimana tidak? Syurga gitu loh! Tapi, apalah
daya. Ikatan cinta 3PEN begitu kuat di hatinya. Hingga ia merasa sangat rindu
dan ingin bertemu dengan kedua kakak 3PEN-nya. Ia merasa, bertiga adalah lebih
membahagiakan daripada hidup dalam kesendirian tanpa kedua kakaknya. Dalam
kerinduannya itu, ia pun mendapat ide. Ia pun menghadap Tuhan untuk
merealisasikan idenya tersebut.
Dalam neraka yang
gelap, panas, dan ganas itu, Qanita dan Dara merasa begitu tersiksa. Mereka
merasa lapar, dahaga, kesakitan, dan juga sangat merindukan Sireen, adik
termuda. Tiba-tiba, sebuah suara memanggil-manggil, menyebut nama mereka
berdua. Mulanya mereka tak percaya,“Kakak tertua, coba dengar, bukankah itu
seperti suara adik termuda?” Sahut Qanita. “Ah, itu Cuma halusinasi kamu saja,
adik kedua!” Jawab Dara. “Hmm. Ya, bisa jadi, bisa jadi. Mungkin karena kita
amat merindukannya ya Kakak tertua.” Imbuh Qanita. “Bisa jadi, bisa jadi”. Dan
kemudian suaranya makin jelas. “Kakaaak, Kakaaaaak!” Teriak Sireen dari
kejauhan sembari berlari menuju arah Dara dan Qanita.“Hahh, Sireen! Adik
termuda! Mengapa kau di sini?” Tanya Dara terkejut tatkala Sireen mendekat.
“Iya Adik termuda, bukankah tempatmu di syurga?” Sambung Qanita keheranan. Sireen
pun seperti biasa terdiam sejenak. Ia mengatur nafasnya, lalu berfikir panjang.
“Adik termuda! Mengapa Kau diam?” Tanya Qanita tak sabar. “Hmm. Adik termuda,
Kau belum berubah rupanya!” Tambah Dara. Lantas Sireen pun bersuara, “Kakak
tertua, Kakak kedua, sesungguhnya adikmu ini sangat menikmati syurga yang
sangat besar kenikmatannya. Namun, apalah daya, aku merindukan kalian Kakak!
Aku merasa akan lebih berbahagia bila terus bersama kalian. Maka, kuputuskan
untuk transmigrasi ke sini. Jadi, kita bisa sama-sama terus! Ujarnya dengan
mata berkaca-kaca. Dara dan Qanita pun merasa haru. Mereka lantas berpelukan
layaknya di film teletubis. “Ohh, adik termuda, kau begitu setia!” Kata Dara.
“Kau atau aku belum tentu melakukan ini, Adik kedua!” Imbuhnya. “Hiks, iya kakak!”
Timpal Qanita. “Hiksssssss” Pelukan mereka kian erat. Hingga tiba-tiba Dara
berkata “Tapi, ngomong-ngomong , kalau emang mau bersama-sama terus…” “Kenapa
gak minta sama Allah agar kami aja yang ke sana adik termuda? Sambung Qanita.
Mata Dara dan Qanita melotot ke arah Sireen. “Hmm. Iya juga ya? Maaf, Sireen
gak teringat ke situ. Sireen kira, Sireen mau bikin kejutan buat kakak-kakak.
Makanyaa…” Celoteh Sireen super polos sembari menggaruk-garuk kepala yang emang
gatal karena ketombe. Mendengar itu, Dara dan Qanita pun berseru, “Sireeniiiiiiiiiiii……….!”
Lalu tiba-tiba semuanya menjadi gelap.
"Apabila penghuni Syurga telah masuk ke
dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu
bersama mereka dahulu di dunia. Mereka bertanya tentang Sahabat mereka kepada
Allah:
"Yaa Rabb... Kami tidak melihat
sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama
kami dan berjuang bersama kami?"
Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,
"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada
Iman walaupun hanya sebesar zarrah." (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab
Az-Zuhd)
Ibnul Jauzi rahimahullah pernah berpesan kepada
sahabat-sahabatnya sambil menangis, "Jika kalian tidak menemukan aku nanti
di syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang diriku,
"Wahai Rabb Kami... Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan
kami tentang Engkau. Maka masukkanlah dia bersama kami di Syurga-Mu."
“Permisalan teman yang baik
dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai
besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa
membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau
harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai
pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak
sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar