Minggu, 23 Juli 2017

Serial Catatan Konyol Muslimah Banyol


Panggil aku dooong!



eeeeitsss, tunggu dulu!
sebelum baca cerita di bawah, kawan2 wajib tau dulu pemeran dan karakter tokoh di dalamnya. tujuannya adl, agar ketika kawan2 baca critanya, muka kalian gak kelihatan aneh bin jelek gegara muka ditekuk-tekuk, jidat dikerut-kerutin, mulut dmonyong2in, akibat kebingungan sendiri gagal paham ama ceritanya nih.
oke tanpa bepanjang kali lebar sama dengan luas, langsung aj y abaca:
dara punya satu gank sahabat dari SMA, nama ganknya ialah…jeng jeng jeng…! 3PEN! yaaa! keren emang! arti dari 3PEN adl tiga perempuan keren, beken, dan sok paten. Nah, bener kan keren? Wong ada kata-kata kerennya! hehehe. yaaaa, tapi entah apa sebabnya haters kami mengartikan 3PEN itu sbg tiga perempuan pening. huh! maklum aja! namanya jg haters! eh, tp sebenarnya, kami ga punya haters kok. itu julukan kami kasih utk orang2 yg gak hormat ama kita2 aj sih. nah, selain dara yang kawan2 ud pd tau sndiri doooong gimana perangainya, ada juga namanya Qanita, orangnya rada tomboy, tapi kadang bisa kalem juga kayak lem. yaa intinya, dia bs sabar dengarin cerewetannya si dara dan bisa juga menghibur Sireen yg pdiam. Kalo Sireen, pendiam kalo depan org laen, di 3PEN sih udah lumayan banyak perubahan. Mungkin energy positif Dara mulai tertular. walauuu tetap aja dia lebih sering diomelin dan dijahilin ama kedua sobatnya itu, dia tetap bahagia. krn Cuma dua sahabatnya itu yg bs ngertiin dy dan bs menghibur dy. kezaliman-kezaliman dara dan qanita dy anggap sbg ungkapan rasa sayang mereka terhadapnya. hahaha. sungguh mulia hati Sireen. luguuu, kalau kata Dara, lutung gunung. kalau kata qanita lutung gurun. ckckck. kasiannn Sireen.

cerita:

Awalnya giliran Dara. Ia pun menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan padanya. Setelah ditimbang, ternyata lebih berat amal kebaikannya. Akhirnya, ia pun dimasukkan ke syurga paling bawah, yakni syurga Khuldi. Betapa bahagia Dara kala itu. Tak lama kemudian, tiba giliran Qanita. Ia pun diminta pula pertanggungjawaban atas amal perbuatannya selama di dunia. Dan seperti biasa, dia tak bisa jauh dari kakak tertua. Ia lantas dimasukkan ke syurga Khuldi setelah ditimbang amal baiknya yang lebih berat. SubhanAllah.


Sireen, adik termuda. Ia pun akhirnya mendapat giliran. Seluruh pertanyaan yang dilontarkan dijawab oleh empunya perbuatan. Apa yang dibicarakan oleh mulut. Ke mana dilangkahkan kaki. Tangan digunakan untuk apa. Telinga mendengar apa. Dan lain-lain. Semua telah dijawabnya dengan jujur. Oleh karena itu, mana kala ia hendak berbohong tentang kejahilan kakak pertama dan kedua 3PEN selama di dunia, ia tak mampu melakukannya. Mulutnya terus saja menyerocos tentang perbuatan-perbuatan kakak-kakak 3PEN-nya yang begitu sering mendhaliminya selama di dunia. Akhirnya, Dara dan Qanita pun yang tengah asik dengan kenikmatan syurga ditransmigrasikan ke neraka. Dan, Sireen pun dimasukkan ke syurga.


Hari terus berlalu. Awalnya Sireen sangat menikmati kenikmatan syurga, bahkan hingga hari keempat pun ia masih merasa bahagia. Bagaimana tidak? Syurga gitu loh! Tapi, apalah daya. Ikatan cinta 3PEN begitu kuat di hatinya. Hingga ia merasa sangat rindu dan ingin bertemu dengan kedua kakak 3PEN-nya. Ia merasa, bertiga adalah lebih membahagiakan daripada hidup dalam kesendirian tanpa kedua kakaknya. Dalam kerinduannya itu, ia pun mendapat ide. Ia pun menghadap Tuhan untuk merealisasikan idenya tersebut.


Dalam neraka yang gelap, panas, dan ganas itu, Qanita dan Dara merasa begitu tersiksa. Mereka merasa lapar, dahaga, kesakitan, dan juga sangat merindukan Sireen, adik termuda. Tiba-tiba, sebuah suara memanggil-manggil, menyebut nama mereka berdua. Mulanya mereka tak percaya,“Kakak tertua, coba dengar, bukankah itu seperti suara adik termuda?” Sahut Qanita. “Ah, itu Cuma halusinasi kamu saja, adik kedua!” Jawab Dara. “Hmm. Ya, bisa jadi, bisa jadi. Mungkin karena kita amat merindukannya ya Kakak tertua.” Imbuh Qanita. “Bisa jadi, bisa jadi”. Dan kemudian suaranya makin jelas. “Kakaaak, Kakaaaaak!” Teriak Sireen dari kejauhan sembari berlari menuju arah Dara dan Qanita.“Hahh, Sireen! Adik termuda! Mengapa kau di sini?” Tanya Dara terkejut tatkala Sireen mendekat. “Iya Adik termuda, bukankah tempatmu di syurga?” Sambung Qanita keheranan. Sireen pun seperti biasa terdiam sejenak. Ia mengatur nafasnya, lalu berfikir panjang. “Adik termuda! Mengapa Kau diam?” Tanya Qanita tak sabar. “Hmm. Adik termuda, Kau belum berubah rupanya!” Tambah Dara. Lantas Sireen pun bersuara, “Kakak tertua, Kakak kedua, sesungguhnya adikmu ini sangat menikmati syurga yang sangat besar kenikmatannya. Namun, apalah daya, aku merindukan kalian Kakak! Aku merasa akan lebih berbahagia bila terus bersama kalian. Maka, kuputuskan untuk transmigrasi ke sini. Jadi, kita bisa sama-sama terus! Ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Dara dan Qanita pun merasa haru. Mereka lantas berpelukan layaknya di film teletubis. “Ohh, adik termuda, kau begitu setia!” Kata Dara. “Kau atau aku belum tentu melakukan ini, Adik kedua!” Imbuhnya. “Hiks, iya kakak!” Timpal Qanita. “Hiksssssss” Pelukan mereka kian erat. Hingga tiba-tiba Dara berkata “Tapi, ngomong-ngomong , kalau emang mau bersama-sama terus…” “Kenapa gak minta sama Allah agar kami aja yang ke sana adik termuda? Sambung Qanita. Mata Dara dan Qanita melotot ke arah Sireen. “Hmm. Iya juga ya? Maaf, Sireen gak teringat ke situ. Sireen kira, Sireen mau bikin kejutan buat kakak-kakak. Makanyaa…” Celoteh Sireen super polos sembari menggaruk-garuk kepala yang emang gatal karena ketombe. Mendengar itu, Dara dan Qanita pun berseru, “Sireeniiiiiiiiiiii……….!” Lalu tiba-tiba semuanya menjadi gelap.



"Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia. Mereka bertanya tentang Sahabat mereka kepada Allah:
"Yaa Rabb... Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami?"

Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah." (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab Az-Zuhd)

Ibnul Jauzi rahimahullah pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis, "Jika kalian tidak menemukan aku nanti di syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang diriku, "Wahai Rabb Kami... Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau. Maka masukkanlah dia bersama kami di Syurga-Mu."

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR Bukhari 5534 dan Muslim 2628)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar