Jumat, 21 Juli 2017

Serial Catatan Konyol Muslimah Banyol

Sayang cekguuu banyak-banyak….
google.co.id


Siang itu, matahari merangkak naik. Panasnya seolah mengoyak-ngoyak kulit Dara yang tidak mulus itu. Peluh bercucuran, Dara kelihatan seperti lilin yang meleleh atau es yang mencair. “Ya, Rabb. Dunia aja panasnya begini amat. Lah, gmn di neraka? Astaghfirullah…,”seru Dara. Dalam kesyahduannya berendam cuaca panas itu, tiba2 langkahnya terhenti. Ia menangkap pemandangan aneh bin ajaib di dalm sebuahkelas yang kebetula n sedang dilewatinya. Seorang dosen sedang tertidur. Tapi badannya duduk tegap wlw kepalanya saja yg menunduk. Spontan Dara terkejut manakala dosen itu tiba-tiba menjawab sebuah pertanyaan dr mahasiswanya. Dan sbg orang awam, dara takjub dengan jawaban yg dilontarkan dosen itu. Leih takjub lagi menerima kenyataan bhw dosen senior itu menjawabnya dengan kondisi mata trtutup seprti org tidur. Tak lama, hal serupa terjdi lg. Lelaki itu menjawab dgn tepat pertanyaan mhasiswanya.  dan hal yg semakin mbuat mata dara membulat ialah saat dosen itu menyadri bhw ad mhssw yg sdg asik mengobrol di sudut ruangan. Ia menegur dengan tegas dua mahsiswa itu. lagi2 dgn mata tertutup. “hahahahahaha” dara spontan tertawa termehek sambil guling2 di lantai (oke. kali ini lebay). Ya Allah, ini dosen lucu bangat!!! dara membatin. “Siapa yang tertawa di luar?” suara dosen itu menyentak dara. spontan ia pasang kuda2 dan lari terbirit kesetanan.
“Hufh…hufh..” dara membuang nafas dalam2. ia terengah2. diambilnya btol minuman di saku tas lalu meneguknya sampai abis. baru saja dara menghabiskan tetesan terakhir, dara lagi2 menangkap pemandangan unik bin nyeleneh di sebuah ruangan. seorang dosen sedang menjelaskan materi kepada mahasiswanya. Uniknya, ia seperti sedang memperagakan bentuk bumi dengan menggunakan kedua tangannya. sementara itu, pinggangnya pun ikut bergoyang. dan oh tidak, semua bdannya bergoyang. “hahahaahaahaha” dara tak kuasa menahan geli. smpai2 smua pasang mata d ruangan tsb menatapnya. dara langsung pura-pura sedang tertawa dengan lawan bicara di telpon. dara berlagak sok keren sambil bicara ngawur, sesekali tertawa, sesekali seperti kesurupan. dia gak sadar bhw benda yg diletakkan di telinganya adl btol minuman, bkn hape.
Itu kisah di atas, dara alamin bbrp bulan lalu. yg terlintas dlm pikiran dara saat itu hanya satu, “ternyata masih banyak manusia yg lbh aneh dr dirinya di dunia ini.”  klo blh jujur, sebelum-sebelum kejdian itu, dara udah sering denger dr temen2nya ttg tipe2 guru/dosen yg unik2 tingkahnya. sbnrnya dara sndri jg sejak sekolah jg sering ketemu yg begituan, tp dianya baru nyadar sejak peristiwa di atas. maklum, dara terlalu sibuk dgn keanehannya sndri. baginya, kejadian hari itu begitu berkesan. sejak saat itu, dara semakin sering memperhatikan tingkah dosen2nya. memang unik2 bin ajaib. ada yg saat ia ceramah, mahasiswanya setengah kelas tidur. dan dianya ega marah loh. katanya, lebih baik tidur drpd ribut. y tp klo ga dpt ilmu, tanggung sndri, gt katanya. ada juga dosen yg klo ngomong suaranya makin lama makin mengecil smpe2 mhsswanya kepalanya maju mundur kayak tirex. ad juga dosen yg suka cerita terus ketawa sendiri, padahal gak lucu. tp krn kasian, mhsswanya pura2 ketawa. wlw terkadang capek jg pura2 tertawa terus smpe2 bentuk wajah mreka pd aneh smua krn ktawanya ud ga betul alias betul2 kepaksa. ad yg suka dtg telat, dan gegara itu keluarnya juga telat. ada yg kerjanya ksh cttn utk dirangkum, ada yg bener ngajarnya tp giliran ksh nilai gak adil. ahhhhh, macem2 deh! puyeng kepala Barbie.
but, bukan berarti dosen tu jelek semua atau jelek melulu di mata mahasiswa. dara dan kawan2 jg sadr kok bhw guru/dosen itu juga manusia, bkn malaikat. tentu mereka pernah salah/minimal khilaf. dan dara pun semakin mengerti setelah ia mulai menjadi guru freelance. ternyataaa oh ternyataaa menjadi pendidik itu gak mudahhh sis! susaaahhhh susaahh gampaaang! nah, kali ini susahnya lbh anyak. gmn gak, ngatur 1 kepala aj susah, lah apalagi berpuluh2 kepala? yg automatically punya latar belakang berbeza-beza. kayak masuk ke kebun binatang, ad ular, ad harimau, ad panda, macan, singa, kuda, jerapah, kancil, buaya, kelinci, dan lain2. mereka tuh,,,,, duhhh ga bangettttttt kalo lg susah diatur. tp ada saatnya kok mereka itu manis seperti buah2n di kebun, ad manggis, nenas, apel, semangka, strawberry, durian, jeruk, dll. yahhhh, intinya, semua tergantung kondisi. dan yg bisa mengatur kondis itu, ya sp lg klo bkn pendidik itu sndri!
so, intinya, pandai2lah menjadi seoang pendidik, jika mau siswa2nya pandai.
cerdasi keadaan klo mau menjadi guru yg menghasilkan generasi cerdas
Al-Ghazali juga menyatakan sebagai berikut: "Seseorang yang berilmu dan kemudian mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut dengan orang besar di semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengaharumi orang lain karena ia harum, seorang yang menyiukkan dirinya dalam mengajar berarti dia telah memilih pekerjaan terhormat". Oleh karena itu hendaklah seorang guru memperhatikan dan memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya seagai seorang pendidik.  
berapa banyak guru yg telah berjasa terhadap kt? berapa banyak pula guru yg nasibnya mengerikan.
berapa banyak guru yg taunya Cuma kasih catatan dan ngerumpi di kantor atau kantin? sementara mereka yg justru memiliki karir bagus? wlw akhirnya menjadi cibiran siswa, mengundang dosa manusia
begini lah potret dunia pendidikan kt. miris sekali bkn?
pdhl komponen paling berpengaruh dlm dunia pendidikan tak lain ialah pendidik. jika pendidiknya baik, baik pula didikannya, jika pendidiknya buruk, ya buruk pula lah didikannya
banyak guru yg sbnrnya bagus dan tulus. melahirkan generasi yang bermutu dan luhur. tapi, kemudian zaman terikut arus, guru pun ikut tak terurus dan akhirnya salah arus. akhirnya, segala hal diukur dengan materi. keikhlasan pun tak lagi dijunjung tinggi.
ada pun yang msih murni mutu dan ketulusannya, justru tertindas dan menjadi tak terurus. akhirnya? ujian hidup mereka semakin bertambah. ada yg tetap istiqamah dan juga tak sedikit yang balik arah. astaghfirullah.
lagi2, mau sampai kpn begini? pdhl segenap cara dilakukan utk menemukan solusi. mulai peningkatan mutu guru, penghargaan berupa kesejahteraan finansial tapi…indo msh saj tertinggal. bersama generasi yang pandai berandai-andai. bersama generasi yang gemar berorasi basi atau sekadar mengisi waktu senggang dengan mengumpat gurunya satu-persatu dengan masing2 karakter, yang pak guru ketawa garing, bu guru taik lalat raksasa, bapak goyang-goyang, ibu ninja warior, bapak tukang tidur, dan lain-lain. Allah…..mau jadi apa kami?    
 eits, bicara-bicara (baca: ngomong-ngomong), Dara dapat julukan apa ya dari murid-muridnya? guru cantik nan salihah? guru lucu dan baik hati? atau…guru kaus kaki belang?

Berikut, Dara sertakan beberapa dalil baik Firman Allah maupun Hadist Rasulullah terkait tulisan ini.

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah 11)

Dalam beberapa hadits disebutkan "jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu menjadi rusak". Dalam hadis Nabi yang lain: "Tinta para ulama lebih tinggi nilainya daripada darah para shuhada". (H.R Abu Daud dan Turmizi). 

Rasulullah Saw juga bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang mepelajari al-Quran dan mengamalkanya". (H.R. Bukhari)


وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ   

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah 122). 

Firman Allah dan sabda Rasul tersebut menggambarkan tingginya kedudukan orang yang mempunyai Ilmu Pengetahuan (pendidik). Hal ini beralasan bahwa dengan pengetahuan dapat mengantarkan manusia untuk selalu berpikir dan menganalisa hakikat semua fenomena yang ada pada alam, sehingga mampu membawa manusia semakin dekat dengan Allah Swt. Dengan kemampuan yang ada pada manusia terlahirlah teori-teori untuk kemaslahatan manusia.


Selanjutnya Al-Ghazali menukil dari perkataan para ulama yang menyatakan bahwa pendidik merupakan pelita (siraj) segala zaman, orang yang hidup semasa dengannya akan memperoleh pancaran cahaya keilmiahannya. Andaikata dunia tidak ada pendidik, niscaya manusia seperti binatang, sebab mendidik adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan kepada sifat insaniyah dan ilahiyah.

Al-Ghazali juga menyatakan sebagai berikut: "Seseorang yang berilmu dan kemudian mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut dengan orang besar di semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengaharumi orang lain karena ia harum, seorang yang menyiukkan dirinya dalam mengajar berarti dia telah memilih pekerjaan terhormat". 

Oleh karena itu hendaklah seorang guru memperhatikan dan memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya seagai seorang pendidik.  Wallahua'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar