Sayang cekguuu banyak-banyak….
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah 11)
Dalam beberapa hadits disebutkan "jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu menjadi rusak". Dalam hadis Nabi yang lain: "Tinta para ulama lebih tinggi nilainya daripada darah para shuhada". (H.R Abu Daud dan Turmizi).
Rasulullah Saw juga bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang mepelajari al-Quran dan mengamalkanya". (H.R. Bukhari)
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah 122).
![]() |
google.co.id |
Siang itu, matahari
merangkak naik. Panasnya seolah mengoyak-ngoyak kulit Dara yang tidak mulus
itu. Peluh bercucuran, Dara kelihatan seperti lilin yang meleleh atau es yang
mencair. “Ya, Rabb. Dunia aja panasnya begini amat. Lah, gmn di neraka?
Astaghfirullah…,”seru Dara. Dalam kesyahduannya berendam cuaca panas itu, tiba2
langkahnya terhenti. Ia menangkap pemandangan aneh bin ajaib di dalm
sebuahkelas yang kebetula n sedang dilewatinya. Seorang dosen sedang tertidur. Tapi
badannya duduk tegap wlw kepalanya saja yg menunduk. Spontan Dara terkejut
manakala dosen itu tiba-tiba menjawab sebuah pertanyaan dr mahasiswanya. Dan
sbg orang awam, dara takjub dengan jawaban yg dilontarkan dosen itu. Leih
takjub lagi menerima kenyataan bhw dosen senior itu menjawabnya dengan kondisi
mata trtutup seprti org tidur. Tak lama, hal serupa terjdi lg. Lelaki itu
menjawab dgn tepat pertanyaan mhasiswanya.
dan hal yg semakin mbuat mata dara membulat ialah saat dosen itu
menyadri bhw ad mhssw yg sdg asik mengobrol di sudut ruangan. Ia menegur dengan
tegas dua mahsiswa itu. lagi2 dgn mata tertutup. “hahahahahaha” dara spontan
tertawa termehek sambil guling2 di lantai (oke. kali ini lebay). Ya Allah, ini
dosen lucu bangat!!! dara membatin. “Siapa yang tertawa di luar?” suara dosen
itu menyentak dara. spontan ia pasang kuda2 dan lari terbirit kesetanan.
“Hufh…hufh..” dara
membuang nafas dalam2. ia terengah2. diambilnya btol minuman di saku tas lalu
meneguknya sampai abis. baru saja dara menghabiskan tetesan terakhir, dara
lagi2 menangkap pemandangan unik bin nyeleneh di sebuah ruangan. seorang dosen
sedang menjelaskan materi kepada mahasiswanya. Uniknya, ia seperti sedang
memperagakan bentuk bumi dengan menggunakan kedua tangannya. sementara itu, pinggangnya
pun ikut bergoyang. dan oh tidak, semua bdannya bergoyang. “hahahaahaahaha”
dara tak kuasa menahan geli. smpai2 smua pasang mata d ruangan tsb menatapnya. dara
langsung pura-pura sedang tertawa dengan lawan bicara di telpon. dara berlagak
sok keren sambil bicara ngawur, sesekali tertawa, sesekali seperti kesurupan.
dia gak sadar bhw benda yg diletakkan di telinganya adl btol minuman, bkn hape.
Itu kisah di atas, dara
alamin bbrp bulan lalu. yg terlintas dlm pikiran dara saat itu hanya satu, “ternyata
masih banyak manusia yg lbh aneh dr dirinya di dunia ini.” klo blh jujur, sebelum-sebelum kejdian itu,
dara udah sering denger dr temen2nya ttg tipe2 guru/dosen yg unik2 tingkahnya.
sbnrnya dara sndri jg sejak sekolah jg sering ketemu yg begituan, tp dianya
baru nyadar sejak peristiwa di atas. maklum, dara terlalu sibuk dgn keanehannya
sndri. baginya, kejadian hari itu begitu berkesan. sejak saat itu, dara semakin
sering memperhatikan tingkah dosen2nya. memang unik2 bin ajaib. ada yg saat ia
ceramah, mahasiswanya setengah kelas tidur. dan dianya ega marah loh. katanya,
lebih baik tidur drpd ribut. y tp klo ga dpt ilmu, tanggung sndri, gt katanya.
ada juga dosen yg klo ngomong suaranya makin lama makin mengecil smpe2
mhsswanya kepalanya maju mundur kayak tirex. ad juga dosen yg suka cerita terus
ketawa sendiri, padahal gak lucu. tp krn kasian, mhsswanya pura2 ketawa. wlw
terkadang capek jg pura2 tertawa terus smpe2 bentuk wajah mreka pd aneh smua
krn ktawanya ud ga betul alias betul2 kepaksa. ad yg suka dtg telat, dan gegara
itu keluarnya juga telat. ada yg kerjanya ksh cttn utk dirangkum, ada yg bener
ngajarnya tp giliran ksh nilai gak adil. ahhhhh, macem2 deh! puyeng kepala
Barbie.
but, bukan berarti
dosen tu jelek semua atau jelek melulu di mata mahasiswa. dara dan kawan2 jg
sadr kok bhw guru/dosen itu juga manusia, bkn malaikat. tentu mereka pernah
salah/minimal khilaf. dan dara pun semakin mengerti setelah ia mulai menjadi
guru freelance. ternyataaa oh ternyataaa menjadi pendidik itu gak mudahhh sis!
susaaahhhh susaahh gampaaang! nah, kali ini susahnya lbh anyak. gmn gak, ngatur
1 kepala aj susah, lah apalagi berpuluh2 kepala? yg automatically punya latar
belakang berbeza-beza. kayak masuk ke kebun binatang, ad ular, ad harimau, ad
panda, macan, singa, kuda, jerapah, kancil, buaya, kelinci, dan lain2. mereka
tuh,,,,, duhhh ga bangettttttt kalo lg susah diatur. tp ada saatnya kok mereka
itu manis seperti buah2n di kebun, ad manggis, nenas, apel, semangka,
strawberry, durian, jeruk, dll. yahhhh, intinya, semua tergantung kondisi. dan
yg bisa mengatur kondis itu, ya sp lg klo bkn pendidik itu sndri!
so, intinya, pandai2lah
menjadi seoang pendidik, jika mau siswa2nya pandai.
cerdasi keadaan klo mau
menjadi guru yg menghasilkan generasi cerdas
Al-Ghazali juga menyatakan sebagai berikut: "Seseorang yang berilmu dan
kemudian mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut dengan orang besar di
semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia
mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengaharumi orang
lain karena ia harum, seorang yang menyiukkan dirinya dalam mengajar berarti
dia telah memilih pekerjaan terhormat". Oleh karena itu hendaklah seorang guru
memperhatikan dan memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya seagai
seorang pendidik.
berapa banyak guru yg
telah berjasa terhadap kt? berapa banyak pula guru yg nasibnya mengerikan.
berapa banyak guru yg
taunya Cuma kasih catatan dan ngerumpi di kantor atau kantin? sementara mereka
yg justru memiliki karir bagus? wlw akhirnya menjadi cibiran siswa, mengundang
dosa manusia
begini lah potret dunia
pendidikan kt. miris sekali bkn?
pdhl komponen paling
berpengaruh dlm dunia pendidikan tak lain ialah pendidik. jika pendidiknya
baik, baik pula didikannya, jika pendidiknya buruk, ya buruk pula lah
didikannya
banyak guru yg sbnrnya
bagus dan tulus. melahirkan generasi yang bermutu dan luhur. tapi, kemudian
zaman terikut arus, guru pun ikut tak terurus dan akhirnya salah arus.
akhirnya, segala hal diukur dengan materi. keikhlasan pun tak lagi dijunjung
tinggi.
ada pun yang msih murni
mutu dan ketulusannya, justru tertindas dan menjadi tak terurus. akhirnya?
ujian hidup mereka semakin bertambah. ada yg tetap istiqamah dan juga tak
sedikit yang balik arah. astaghfirullah.
lagi2, mau sampai kpn
begini? pdhl segenap cara dilakukan utk menemukan solusi. mulai peningkatan
mutu guru, penghargaan berupa kesejahteraan finansial tapi…indo msh saj
tertinggal. bersama generasi yang pandai berandai-andai. bersama generasi yang
gemar berorasi basi atau sekadar mengisi waktu senggang dengan mengumpat
gurunya satu-persatu dengan masing2 karakter, yang pak guru ketawa garing, bu
guru taik lalat raksasa, bapak goyang-goyang, ibu ninja warior, bapak tukang
tidur, dan lain-lain. Allah…..mau jadi apa kami?
eits, bicara-bicara (baca: ngomong-ngomong),
Dara dapat julukan apa ya dari murid-muridnya? guru cantik nan salihah? guru
lucu dan baik hati? atau…guru kaus kaki belang?
Berikut, Dara sertakan beberapa dalil baik Firman Allah maupun Hadist Rasulullah terkait tulisan ini.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah 11)
Dalam beberapa hadits disebutkan "jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu menjadi rusak". Dalam hadis Nabi yang lain: "Tinta para ulama lebih tinggi nilainya daripada darah para shuhada". (H.R Abu Daud dan Turmizi).
Rasulullah Saw juga bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang mepelajari al-Quran dan mengamalkanya". (H.R. Bukhari)
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (QS. At-Taubah 122).
Firman Allah dan sabda Rasul tersebut
menggambarkan tingginya kedudukan orang yang mempunyai Ilmu Pengetahuan
(pendidik). Hal ini beralasan bahwa dengan pengetahuan dapat mengantarkan
manusia untuk selalu berpikir dan menganalisa hakikat semua fenomena yang ada pada
alam, sehingga mampu membawa manusia semakin dekat dengan Allah Swt. Dengan
kemampuan yang ada pada manusia terlahirlah teori-teori untuk kemaslahatan
manusia.
Selanjutnya Al-Ghazali menukil dari perkataan para ulama yang menyatakan bahwa pendidik merupakan pelita (siraj) segala zaman, orang yang hidup semasa dengannya akan memperoleh pancaran cahaya keilmiahannya. Andaikata dunia tidak ada pendidik, niscaya manusia seperti binatang, sebab mendidik adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan kepada sifat insaniyah dan ilahiyah.
Al-Ghazali juga menyatakan sebagai berikut: "Seseorang yang berilmu dan kemudian mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut dengan orang besar di semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengaharumi orang lain karena ia harum, seorang yang menyiukkan dirinya dalam mengajar berarti dia telah memilih pekerjaan terhormat".
Selanjutnya Al-Ghazali menukil dari perkataan para ulama yang menyatakan bahwa pendidik merupakan pelita (siraj) segala zaman, orang yang hidup semasa dengannya akan memperoleh pancaran cahaya keilmiahannya. Andaikata dunia tidak ada pendidik, niscaya manusia seperti binatang, sebab mendidik adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan kepada sifat insaniyah dan ilahiyah.
Al-Ghazali juga menyatakan sebagai berikut: "Seseorang yang berilmu dan kemudian mengamalkan ilmunya itu dialah yang disebut dengan orang besar di semua kerajaan langit, dia bagaikan matahari yang menerangi alam sedangkan ia mempunyai cahaya dalam dirinya seperti minyak kasturi yang mengaharumi orang lain karena ia harum, seorang yang menyiukkan dirinya dalam mengajar berarti dia telah memilih pekerjaan terhormat".
Oleh karena itu hendaklah seorang guru
memperhatikan dan memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya seagai
seorang pendidik. Wallahua'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar