Manakala malam tiba
sepi jelma
ada yang lelap
mimpi
Ada yang sibuk berzikir pada Ilahi
saat mentari muncul
ke sengat panas
hiruk sibuk kebiasaan
Adalah mutiara dasar bahari
senantiasa bermimpi di awal hari
lalu merajut asa kala sinar bulan kembali sepi
Sebelum mentari kembali pada renjana
dunia hanyalah alpa dan dosa
dan tugas banyak
bahkan segala keindahan yang terhidang
hanyalah sajak dalam nampan kenangan
Ada kembara jalanan
acap dahaga lagi rindu
pada bayang-bayang-Mu
diseret pekat larat masa silam
gulita nista yang rajam
di mana labirin hanya menangkap jeritan dalam desah nafas penghisap tubuhnya
manakala kornea hanya menangkap siluet tubuh telanjang
berenang dalam kubangan peluh sendiri
maka, pada detik selanjutnya selalu ditahmidkan berhasta-hasta syukur
bergunung-gunung puja dan puji
karena seberkas cahaya sudi menghampiri
memang, selaksa tangis dan senyum masih sering beriring
bahkan sesekali hanya senyuman yang disesaki sesal
Malam ini ia terbaring, namun bukan tidur
hanya ingin menangkap mimpi berkelanjutan
lalu menumbuk penawar perih
dan melaburkannya di muka luka
hingga akhir membawanya pada ketenangan
negeri Tuhan
Ada yang sibuk berlutut, bersujud
Ada yang sibuk berzikir pada Ilahi
Lintas Abas.com, 14 September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar